Cara Membuat Novel Komedi ala Jacob Julian
Daftar Isi [Tampil]
![]() |
Ngambil dari FB di sini |
Kayaknya komedi sekarang mulai ngeterend lagi ya. Banyak yang kepincut untuk bikin komedi. Biasanya para blogger, yang terinspirasi dari Raditya Dika. atau emang murni pembaca yang ngepens bingit sama Dono, Kasino, Indro. Juga serial Lupus yang melekat abis di kepala. Tapi kebanyakan pada ngeluh, katanya sulit. Padahal sebenarnya yang ngebikin sulit itu adalah pikiran kita sendiri. Semuanya bisa dipelajari kok.
Berikut ini ada trik dari Mas JJ, penulis Komedy of Juno. Ya kali bisa bikin pencerahan.
Simak obrolannya dan nikmati sajiannya. Halah.
Kenalin
diri ke pembaca blog dong mas. Udah punya pacar atau belum gitu
Hei, hai, halo ... nama saya
Jacob Julian. Saya seorang pria tampan dari gunung—sudahlah emangnya ini Kera
Sakti. Nggak tahu Kera Sakti, makanya nggak usah kebanyakan nonton Serigala
Ganteng! Saya pria jomblo yang realis. Re itu artinya ulang. Alis itu alis.
Jadi saya ini pria jomblo yang suka cewek manis dan sipit. Contohnya sih
gampang, Shinta Naomi di anggota Jeketiempatlapan gitulah. Kalau mau kenal
lebih lanjut follow aja Twitter saya: @jacobjulian bisa tanya-tanya tentang apa
aja. Umur saya sudah bisa dikatakan “usia jenjang siap kawin—nikahnya jangan
karena alasan ekonomi”. Kenapa siap kawin? Karena sudah akil balik. Kenapa
sudah akil balik? Ya karena ... lupakan. Saya tinggal di kota Gadis dan kota
pecel—cari aja sendiri di google. Hobi saya akhir-akhir ini adalah stalking
cewek dan memimpikannya setiap malam. Hobi lainnya berhubungan sepak bola dan
musik. Oh ... saya juga sering berburu UFO.
Udah punya
novel solo, bangga nggak mas disebut novelis?
“Disebut” dalam pertanyaan
tadi adalah penanugrahan sebuah titel dari orang lain kepada saya. Jadi kalau
Anda nyebut diri saya novelis ya monggo aja. Tapi saya lebih suka memanggil
dirinya pencerita lewat tulisan. Kepanjangan? Maka kalau ada tante-tante cakep
butuh belaian nanya apa kerjaan saya, saya jawab, “Detektif partikelir.”
Arti
menulis itu apa sih buat kamu?
Mencatat sejarah. Mengenang
sejarah. Mengulang sejarah. Memperbaharui sejarah. Apa yang saya tulis akan
digunakan untuk masa depan walau kadang saya masih suka nulis tentang masa
lampau. Contohnya: ditolak gebetan. Lima kali dalam waktu yang
sesingkat-singkatnya. *senderan
Sejauh ini
kayaknya seneng nulis komedi ya mas? Passion-nya di situ atau gimana sih? Kenapa kok milih komedi?
Nah ini ... ini kayak
pertanyaan nomor 2. Kamu hanya seringnya ngelihat novel saya yang komedi. Kalau
bisa dilihat lagi, novel saya justru banyak yang komedi juga sih sebenarnya.
*lha? Sebenarnya ini bukan passion sih. Saya nulis komedi atau horor itu karena
pelarian dari genre yang namanya ROMANCE!!! Atau genre ‘yangyangan’ gitu. Ya
pokoknya genre cinta-cintaan gitu lah. Soalnya sih ... SAYA INI JOMBLO! KENAPA
SAYA HARUS NULIS KISAH ROMANTIS?! MASA SAYA HARUS NULIS KARAKTER SAYA PACARAN
SEDANG SAYA NGGAK PERNAH PACARAN! NGGAK BISA! KARAKTER SAYA SEMUANYA KUDU
MENDERITA DAN MATI! MATI! MAAATTTIIIII!!!! *istighfar
Dulu kalau
gak salah aku pernah baca kalau kamu mampu nulis satu novel itu dalam empat
belas hari kan mas? Biasanya bagi waktunya itu gimana?
Iya bener. Itu kalau moodnya
sedang bagus dan si gebetan lagi mau jawab WhatsApp saya atau pas distalking
lagi nggak nge-twit tentang pacarnya. Kalau seperti ini sih saya bisa nulis
novel dalam sehari. Bandung Bondowoso aja bisa buat seribu candi dalam sehari,
masa Jacob Julian nggak bisa. Cih. Tentang bagi waktu sih itu simpel. Kita
hidup di dunia yang sama. Punya waktu 24 jam. Ya jadinya dibagi aja waktunya.
Gitu aja kok repot. 24 kan itu 6x4 atau juga bisa 4x6. Nggak ada yang aneh buat
bagi waktu kok.
Ide
biasanya nemunya di mana mas?
Nyolong dari kepala orang
lain. Ada buku berjudul STEAL LIKE AN ARTIST. Dan seorang Steve Jobs pernah
berkata, Good Artist Copy, Great Artist Steal.
Cara
matengin ide itu menurut kamu gimana mas? Ada yang bilang, hari ini dapat ide
ini, besoknya itu.
Matengin ide ya gampang. Taruh
ke dalam panci. Panasi. Tunggu sampai mendidih. Angkat dan tiriskan. Beres.
Lebih baiknya sih, mau dapat ide beda setiap hari itu namanya berkah. Patut
kamu syukuri. Catat aja semua ide yang datang ke kamu. Seperti halnya buah, ide
yang bagus adalah ide yang matang. Kamu tunggu dan rawat baik ide-ide mu.
Jangan ambil buah yang belum mateng, ntar hasilnya cabe-cabean. Buat ide
menjadi gagasan setelah itu jadikan tulisan. Niscaya semua keinginanmu akan
terkabul dengan bantuan tujuh bola ajaib, Dragon Ball.
Setelah nemu ide, apa lagi sih yang perlu dilakuin sebelum
nulis komedi mas?
Ya itu tadi. Mencari Dragon
Ball.
Gimana sih
cara bikin adegan lucu yang bisa buat ketawa mas? Apa perlu survey?
Biarkan yang survei itu Cak
Lontong saja. Saya biarkan stalking cewek dan buat kesedihan saya jadi
kebahagian orang lain. Ada yang pernah berkata, sakiti satu orang dan ribuan
orang bakal tertawa. siapa tahu pas kamu nulis adegan leher diiris dengan silet
justru yang baca ada yang ketawa, tapi pas kamu nulis tentang komedi orang yang
baca justru mual-mual? Dengarlah kawanku ... dunia ini fana sekali. Jadi apa
yang kau tulis bisa diputar ulang 360 derajat di kepala orang lain. kalau mau
adegan lucu, buatlah dia jujur seperti yang terjadi di dunia nyata. Mungkin ada
sifatnya sureal atau absurd. Nggak apa. selama kamu anggap yang kamu tulis itu
lucu—setidaknya kamu tertawa, ya sudah cukup. Selebihnya biarkan pembaca yang
menilai dan mertua menentukan tangga nikah aku dan dia.
Dalam
romens biasanya konfliknya di cinta-cintaan. Nah kalau komedi itu, konfliknya perlu gak mas?
Biasanya disempilin di
bagian apa, gitu?
Perlu dong. Di buku COMEDY OF
JUNO (masih ada di toko buku lho! Mau pesan lewat aku? bisa!), konfliknya
adalah seorang rockstar yang mau jadi comic—standup comedian. Konflik dalam
sebuah cerita itu penting. tanpa konflik, kamu mau menceritakan apa dalam
ceritamu? Ambil sebuah novel best seller di rak bukumu, apapun genrenya dan
lihatlah ... selalu ada konflik di ceritanya. Mau diselipin di mana aja boleh
kok konflik itu. asal jangan diselipin di kutang cewekmu. Ntar konfliknya
tambah besar.
Apa aja
yang harus disiapin sebelum bikin novel komedi mas?
Jiwa yang sedih. Serius. Tapi
entahlah. Kalau aku sih pastinya outline yang matang. Karena tanpa outline, aku
ini kompas tanpa magnet. Sayur tanpa garam. Pengantin pria tanpa pengantin
wanita.
Lucu itu
relatif. Gimana menurut kamu mas?
JANCUK! Pertanyaan ini sungguh
FILSAFAT sekali! Oke. Akan saya jabarkan mumpung saya ini seorang filsuf.
Awalnya kamu harus tahu arti pertanyaan kamu sendiri karena sebuah pertanyaan
yang terlontarkan oleh si penanya harusnya diketahui sedikit jawabannya. Karena
butuh penegasan, makanya dia bertanya. Jadi mulanya adalah kamu harus tahu arti
relatif itu dulu. relatif, kalau kata sebuah situs artinya adalah tidak mutlak.
Mutlak sendiri artinya tidak boleh tidak. Harus “iya”. Jadi relatif itu “tidak
iya”. Bagaimana sebuah lucu itu tidak iya? Tidak iya itu adalah sebuah ambang
batas dialektika sebuah kalimat. Karena tidak ada tidak yang bersifat iya.
Kalau pun ada, itu hanya pengecualian. Seperti seorang cewek. Ya ... cewek
adalah contoh nyata dalam ini. Contoh nyata: sayang, kamu tidak apa-apa? si
cewek balas, tidak. NAH! Di sini tidak berarti iya. Inilah yang dimaksud dengan
relatif. Jadi lucu itu relatif sungguh salah sekali saudara bung. Lucu itu
cewek. Anda bingung? maka lain kali mohon kasih pertanyaan yang lebih berbobot
lagi ... kapan Jacob Julian bisa bercinta dengan Shinta Naomi gitu.
Pernah
dapet komen negatif tentang karyamu mas? Gimana rasanya? Atau gimana kalau
tiba-tiba ada pembacamu yang ngebully gitu?
Ya ini sih konsekuensi dalam
berkarya sih. Kalau nggak suka, ya berarti apa yang kutulis bukan buat dia.
Kalau suka, ya berarti karya itu untukmu. Dan itu sering sekali. Biasanya sih
jarang langsung ditampar di muka. Kebanyakan sih kritikan negatif yang jelek
diam-diam aja. Sejauh ini semuanya nerima baik. Kalau ada yang nggak suka ya
sudahlah. Gimana rasanya kalau ada komen negatif? Santai aja. Ada yang
nge-bully? Ya udah bully balik aja. Sikaplah jantan. Percuma jadi cowok tapi
nggak jantan. Tapi kalau saya di bully saya bakal nangis kok. Saya kan cancer.
*apa hubungannya?
Ada pepatah
bilang, hidup itu kan muter. Sekarang di bawah, terus muter lagi ke atas, lalu
muter lagi. Sadar gak
kalau banyak penulis mula yang muncul? Menurutmu apa bakal jadi persaingan?
Penulis mula muncul banyak dan
nerbitin buku dan lebih bersinar dari karya saya ada banyak. Dan saya sadar.
Ketika sadar saya lalu ngapain? Biasanya sih cuci muka, sarapan, ngopi, ngegame
lalu tidur lagi sampai ada yang ngetuk pintu kamar dan ternyata itu Shinta
Naomi ngajakin saya kawin lari. Persaingan itu mutlak bung. Ini industri
kreatif. Yang kreatif yang bertahan. Survival for the fittest. Ada yang lebih
dari kamu, buatlah yang lebih baik lagi di karya selanjutnya dan karena
semuanya serba cepat, mau gak mau kau harus lebih cepat lagi. Pakai prinsip
catur aja. Kuda itu jalannya L.
Satu kata
teryahut buat penulis mula mas. Yang memotivasi lah kalau bisa
Satu kata teryahut buat
penulis pemula: “payudara” yang memotivasi: “kamu nulis buat apa?”
Pertanyaan
Titipan dari Pilo, katanya kapan kawin? Ini boleh dijawab boleh juga diskip
Saya jawablah ... kan saya
jantan *rapiin brewok. Saya kawin kalau ada cewek yang ngajakin saya kawin saat
ini juga! Berani cariin cewek macam begini gak, wahai kau Pilo? Nggak kan? cih!
Pertanyaan Titipan lagi, dari Anonim, dia malu kalau namanya
dipublikasikan, katanya kok keren sih kamu mas, rahasianya apa?
Ini pasti hoax. Masa ada orang
yang bilang saya keren? Nggak mungkin. Rahasianya ya jangan dibocorkan. Rahasia
bukanlah rahasia lagi kalau bocor. Kalau anonim ini cewek, tolong katakan suruh
temui saya, orangtua saya lalu kita tentukan tanggalnya.
Masih
pertanyaan titipan, yang ini dari Liyun Pamela. Oh kalau gitu mending kamu
salamin aja dulu, kayaknya dese lagi single
mas.
Ya kalau dia single tapi aku
nggak, terus mau gimana? Cuma salam doang? Hai Liyun! Kamu cakep kayak Julie
Estelle gak? Nggak? Oh ya udah. Pergi ke padang pasir sana.
Bagaimana cara membaca pikiran pembaca, buat jadi tolak
ukur, apakah joke joke yang kita tulis dalam cerita sudah cukup lucu
bagi pembaca?
Mau bisa membaca pikiran
pembaca? Belajar dari penyihir aja mbak. Bastian Steel kayaknya lagi buka
lowongan buat cari kutu di rambutnya tuh. Untuk tolok ukur seperti yang
kusebutkan di atas, kalau joke yang kita tulis sudah cukup bikin kita ketawa,
ya itu cukup. Minimal kalau nggak ada yang ketawa, kita sudah bisa ketawa.
Hibur dirimu sendiri dululah. Orang lain nanti aja. Kalau dirimu nggak bahagia,
bagaimana dengan orang di sekitarmu? Jangan muluk-muluk, nanti sumuk. Terus
jadi gemuk. Jadi makanan nyamuk.
Kalau mengendapkan tulisan bertujuan untuk nantinya menuju
ke arah editing, sebaiknya berapa lama
waktu yang diperlukan?
Kalau pengalaman pribadi sih
selama ini saya nggak nyentuh tulisan setelah draf satu selesai biasanya nunggu
bulan purnama ke dua puluh atau nggak nunggu selesainya Saturnus mengitari
Matahari. Tapi yang paling cepat sih nunggu kapan Emak Ijah Pulang Haji. Mengendapkan
itu secukupnya aja. Maksimal setahunlah. Paling cepet ya sampai saya nggak
jomblo lagi.
Sebagai penulis, mana yang lebih Anda dulukan; Jadi penulis yang bukunya harus laku keras atau penulis yang terpuaskan akan ceritanya yang menarik menurut penulis itu sendiri tapi tidak bagi pembaca?
Sekali lagi, posisi saya di sini bukan sebagai penulis. Saya ini detektif partikelir. Salah kalau tanya seperti ini. Tapi sebagai seorang pencerita, yang saya utamakan selalu adalah pembaca suka dengan karya saya. Karena itu adalah bahan bakar saya untuk selanjutnya bercerita. Masa sih nulis satu cerita nggak ada yang suka sama sekali? Jadi ya ... saya adalah pencerita yang suka memuaskan pembaca. Tapi tidak pernah sekali pun apa yang kulakukan memuaskan bagi dirinya. Kurangkah aku ini di matanya? Duhai adinda ... Jacob ini siapa?
***
Jadi kesimpulannya, ide itu bisa dari mana aja. Bisa nyolong dari orang. Bisa nyolong juga dari kutang (apa ini?)
Kita nggak tahu gimana kemampuan kita kalau kita nggak pernah nyoba. Semangat berkarya, dan jadilah dirimu sendiri. Yakinlah suatu saat nanti kamu bakal berjaya. Eaaa.
bener. nyoba itu kata kuncinya.
BalasHapussaya mau nyoba ahh
tapi nyoba apa ya
apa aja boleh gan asal jangan nyoba nyebur ke kali ajah :v
HapusHahaha apa apaan lah kalian ini
HapusIde mah gak usah dicari, apalagi nyolong, dosa ih
BalasHapusKamu bilang begitu karena belum ngerasain jadi penulis sih, yang kudu ngejar DL
Hapusini asli mas?
BalasHapusAsli dong
HapusSi Jacob itu emang kamfret! Haha
BalasHapusWah, gua laporin ke Jacob nih hahha
HapusKocak amat jawaban2 dia hahaha, kalau ketemu langsung sama orangnya bisa2 ketawa terus nih denger celotehan dia :D
BalasHapusNumpang lewat ya gan :)
BalasHapushttp://idr-poker.blogspot.com/
http://beritaolahraga108.blogspot.com/
http://lihatberitaakurat.blogspot.com/
http://liatberitabola.blogspot.com/
http://beritaolahraga1081.blogspot.com/
http://infobolakakiterbaru.blogspot.com/
http://beritasportsterpercaya.blogspot.com/
http://seputarberitabola108.blogspot.com/
http://beritaterbaruseputarolahraga.blogspot.com/
http://agen-bola-sbobet-jagad303.blogspot.com/
artikel yg kek gini yg gue cari,
BalasHapusstlah membaca smuanya, gue jdi nemuin ide buat nerusin novel komedi gue.
thank ya gan.
izin copas artikelnya d blog gue ya :)